Materi Sistem Operasi Jaringan

Tujuan pembelajaran dari materi Sistem Operasi Jaringan secara umum adalah agar peserta didik memahami, mengelola, dan mengimplementasikan sistem operasi yang digunakan untuk mengelola jaringan komputer. Berikut adalah beberapa tujuan pembelajaran yang lebih spesifik:

Tujuan Umum:

  • Peserta didik memahami konsep dasar sistem operasi jaringan dan fungsinya dalam jaringan komputer.

  • Peserta didik mampu menginstal, mengkonfigurasi, dan mengelola sistem operasi jaringan.

  • Peserta didik mampu membandingkan berbagai sistem operasi jaringan (seperti Linux Server, Windows Server).

  • Peserta didik memiliki keterampilan praktis dalam mengelola layanan jaringan seperti DHCP, DNS, File Server, dan lain-lain.

Tujuan Khusus:

  1. Menjelaskan pengertian dan fungsi sistem operasi jaringan.

  2. Membedakan antara sistem operasi jaringan dan sistem operasi standalone.

  3. Mengidentifikasi jenis-jenis sistem operasi jaringan yang umum digunakan.

  4. Melakukan instalasi sistem operasi jaringan (misalnya Linux Ubuntu Server atau Windows Server).

  5. Melakukan konfigurasi dasar jaringan seperti IP Address, hostname, dan DNS.

  6. Mengelola user dan permission pada sistem operasi jaringan.

  7. Mengkonfigurasi layanan jaringan seperti web server, file server, dan printer server.

  8. Melakukan troubleshooting dasar pada sistem operasi jaringan.

 

Sistem Operasi Jaringan

 

A. Sistem Operasi Jaringan

Menurut terminologinya, sistem terdiri dengan suatu jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, bertumpuul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Kaitannya dengan sistem operasi jaringan digunakan sebagai server memiliki salah satu PC yang bertindak sebagai server bagi komputer-komputer lain yang beroperasi dalam jaringan di samping berfungsi untuk mengelola sumber daya. Sistem operasi dirinya sendiri juga mengelola sumber daya komputer lain yang tergabung dalam jaringan.

              sumber : https://www.youtube.com/watch?v=G2KKWwDpnPI

Berikut adalah teks hasil transkripsi dari gambar yang Anda unggah:

1. Pengetahuan Dasar Sistem Operasi Jaringan

Satu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama guna memudahkan aliran informasi/materi (energy) bisa disebut sebagai sebuah sistem. Selain itu, pengertian jaringan komputer identik dengan suatu sistem yang terdiri atas komputer dan piranti jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama guna mencapai suatu tujuan yang sama. Oleh sebab itu, sistem operasi harus diinstal ke dalam komputer agar dapat berfungsi dengan baik. Dalam instalasi sistem operasi jaringan terdapat beberapa mode pilihan yang disediakan berupa mode text (CLI) dan grafik (GUI). Mode text digunakan jika spesifikasi hardware komputer yang diinstal memiliki spesifikasi rendah. Oleh sebab itu, dalam memilih aplikasi server terlebih dahulu mengetahui jenis-jenis aplikasi yang dibutuhkan oleh user jaringan. Secara umum, spesifikasi komputer yang sederhana akan berbanding lurus dengan sistem operasi berbasis text.

 Aplikasi-aplikasi untuk server dapat dikategorikan yaitu sebagai berikut.

Tabel 1.2 Aplikasi server

No.

Bentuk keperluan

Contoh

1.

Penyedia/penunjang layanan aplikasi jaringan

DNS server, Web server, Mail server, Data base server dan aplikasi server lainnya menunjang layanan aplikasi jaringan.

2.

Pengelola lalu lintas jaringan (traffic)

Routing, monitoring traffic jaringan/Network Management Sistem (NMS).

 

 Jenis-jenis sistem operasi untuk jaringan komputer diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Berdasarkan Skala

Jenis-jenis sistem operasi untuk jaringan berdasarkan skalanya diantaranya Personal Area Network (PAN), Campus Area Network (CAN), Local Area Network (LAN) sebagai suatu jaringan komputer dengan menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain dengan yang yang terbatas, Metropolitan Area Network (MAN) yang pada prinsip sama dengan LAN hanya saja jaraknya lebih luas antara 10–50 km, Wide Area Network atau WAN (memiliki jarak jangkauan antar kota, negara, dan benua), serta Global Area Network (GAN).

b. Berdasarkan Fungsi

Jenis-jenis sistem operasi untuk jaringan berdasarkan fungsinya dikategorikan menjadi client dan server. Namun demikian, juga terdapat jaringan yang memiliki komputer khusus yang diperuntukkan sebagai server sedangkan sisanya sebagai client mau pun sebaliknya. Sesuai fungsi komputer pada sebuah jaringan, maka tipe jaringan komputer dikategorikan menjadi jaringan peer to peer dan jaringan client/server.

2. Jenis-Jenis Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI

Seperti halnya Sistem Operasi (OS) yang dapat digunakan pada PC, sistem operasi jaringan sangat beraneka ragam sesuai dengan peruntukan masing-masing. Sistem operasi memegang peranan vital terhadap program yang akan berjalan. Banyak developer yang mengembangkan sistem operasi jaringan yang bersifat komersial maupun bersifat free (gratis). Microsoft Windows NT, Windows 2000 Server, Windows 2003 Server, Windows 2008 Server, dan Windows 2012 Server termasuk sistem operasi jaringan yang dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dikembangkan secara berbayar. Sedangkan sistem operasi jaringan yang dikembangkan secara bebas dan legal bisa Anda dapatkan di pasaran, umumnya dikembangkan oleh komunitas open source yang menggunakan sistem operasi Linux. Linux merupakan open source yang legal dan banyak digunakan oleh GNU/GPL (General Public License), artinya sistem operasi ini memiliki lisensi GNU/GPL untuk digunakan secara cuma-cuma sebagai suatu lisensi di mana pemilik file source code yang menggunakan lisensi tersebut membebaskan untuk disebarluaskan atau diubah sesuai kebutuhan.

a. Spesifikasi Hardware

Secara mendasar, sistem operasi jaringan yang akan diinstal ke komputer server harus disesuaikan dengan spesifikasi hardware yang terdiri atas mainboard, jenis dan kecepatan prosesor, kapasitas RAM, kapasitas hard disk, kartu grafis (VGA), dan resolusi monitor. Oleh sebab itu, perkembangan hardware komputer yang cepat diiringi juga dengan perkembangan software dan sistem operasi yang menuntut spesifikasi hardware yang tinggi. Oleh karena itu sebelum memutuskan untuk melakukan instalasi sistem operasi sebaiknya dicek dahulu kebutuhan minimum hardware yang diperlukan. Beberapa sistem operasi mensyaratkan spesifikasi minimal hardware agar komputer dapat bekerja secara optimal. Jika spesifikasi hardware komputer memenuhi syarat di atas berdampak pada kurang optimalnya sistem operasi dalam bekerja. Untuk mengetahui spesifikasi hardware komputer dapat dilihat pada manual book. Jika tidak memiliki manual book, dapat di atasi dengan melihat spesifikasi hardware pada saat komputer pertama kali dinyalakan, maka sistem BIOS akan melakukan cek hardware dan akan menampilkannya di layar monitor. Beberapa spesifikasi hardware yang perlu diketahui adalah sebagai berikut.

  1. CPU
    CPU atau prosesor merupakan inti dari sebuah mesin komputer. Ada banyak pengembang prosesor dengan spesifikasi yang berbeda.
  2. Motherboard
    Motherboard merupakan tempat utama meletakkan peripheral komputer seperti prosesor, RAM, keyboard, mouse, kartu grafis, kartu suara dan kartu jaringan. Motherboard sebuah komputer memiliki jenis dan tipe yang sangat banyak tergantung teknologi prosesor yang dipakai yang ditunjukkan dengan chipsets yang digunakan seperti i810, i815, i845, i850, i865, i915, i925 untuk tipe Intel, KT400, KT600, Nforce, Nforce II, Nforce III, Sis 650, Sys 645 dan lain sebagainya.
  3. RAM (Random Access Memory)
    RAM merupakan memori penyimpan sementara untuk menjalankan sistem operasi dan program aplikasi. RAM memiliki perkembangan sistem antara lain EDO RAM, SDRAM 66, SDRAM 100, SDRAM 133, DDRAM dan RAMBUS dengan kapasitas mulai dari 64 MB, 16 MB, 20 MB, 64 MB, 128 MB, 256 MB, 512 MB.

 4) Hard disk

Hard disk memegang peranan yang sangat penting berhubungan dengan instalasi sistem operasi. Hard disk merupakan komponen utama menyimpan data-data secara permanen file-file sistem. Untuk dapat mendukung instalasi sistem operasi diperlukan syarat kapasitas hard disk yang cukup dan juga terkadang diperlukan partisi hard disk. Beberapa ukuran hard disk umum digunakan diantaranya 20 GB, 40 GB, 60 GB, 80 GB, 120 GB, 160 GB, 250 GB dan lain sebagainya. Hard disk memiliki beberapa tipe yaitu IDE, ATA, SATA dan SCSI. Biasanya untuk keperluan server digunakan hard disk jenis SCSI, walaupun bisa juga menggunakan jenis lainnya.

b. Memilih Sistem Operasi untuk Jaringan

Sistem operasi komputer telah mengalami perkembangan yang sangat pesat baik untuk keperluan stand alone maupun jaringan. Ada banyak sistem operasi komputer yang dapat digunakan dalam sebuah PC stand alone maupun jaringan diantaranya Microsoft Windows Series (Win 3.1, Win 9x, Win ME, Win 2000, Win XP, Win NT server series, Win Vista), Novell UnixWare, Novell NetWare, Microsoft LAN Manager, beberapa varian Unix, Sun Solaris, GNU/Linux Series (Redhat, Debian, SUSE, Mandrake, Knoppix, Mac, dan lain sebagainya). Masing-masing sistem operasi memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga diperlukan analisis dalam memilih sistem operasi yang sesuai dengan kebutuhan.

Setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service) guna mencapai tujuan yang sama, yaitu pada pihak yang meminta layanan (client) dan yang memberikan layanan (server). Arsitektur tersebut dinamakan sistem client-server dan banyak digunakan di hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

 Fungsi dan Tujuan Sistem Operasi Jaringan

Sistem Operasi Jaringan (NOS) adalah perangkat lunak yang mendukung perangkat jaringan seperti router, switch, atau firewall. NOS memiliki beberapa fungsi utama:

  • Mengontrol Akses Pengguna: NOS memastikan hanya pengguna yang berwenang dapat mengakses sumber daya jaringan, menjaga keamanan jaringan.
  • Memantau dan Memecahkan Masalah Jaringan: NOS memantau kinerja jaringan dan menangani masalah yang muncul.
  • Mengkonfigurasi dan Mengelola Sumber Daya Jaringan: NOS mengatur dan mengelola sumber daya jaringan.
  • Memenuhi Kebutuhan Lingkungan Jaringan: NOS memungkinkan berbagi file dan akses ke printer dalam berbagai jenis jaringan, baik jaringan pribadi, lokal, maupun yang lebih luas.
  • Transfer Data dan Konektivitas Tanpa Batas: NOS menghubungkan perangkat keras jaringan dan aplikasi, memungkinkan komunikasi antar perangkat menggunakan protokol standar.

NOS juga menyediakan layanan seperti web server, yang memungkinkan penggunaan perangkat keras terbaru dalam lingkungan IT digital untuk melayani pengguna dengan lebih efektif.

Komponen Utama Sistem Operasi Jaringan

Sistem Operasi Jaringan (NOS) terdiri dari beberapa komponen utama yang mendukung fungsi-fungsinya yang kompleks. Dalam

1. Server

Server dalam sistem jaringan berfungsi melayani permintaan data dari komputer klien, menyimpan berbagai data dan file yang dapat diakses bersama oleh klien melalui protokol FTP.Kemudian akan mengatur lalu lintas data, serta menyediakan aplikasi dan database yang bisa dijalankan oleh semua komputer klien yang terhubung di jaringan.

2. Client

Fungsi utama client dalam sistem jaringan adalah meminta layanan atau informasi dari server.Client, berupa perangkat seperti smartphone, desktop, atau laptop, terhubung ke server melalui jaringan seperti internet. Permintaan dari client mencakup akses halaman web, pengunduhan file, atau akses basis data.

3. Protokol Jaringan

Protokol jaringan komputer adalah aturan yang mengatur komunikasi antar perangkat dalam sistem jaringan. Fungsinya mencakup menghubungkan pengirim dan penerima untuk memastikan pertukaran informasi yang lancar dan akurat.

Kemudian menetapkan alamat unik bagi setiap perangkat untuk menjamin data sampai ke tujuan yang tepat, menentukan jalur routing data melalui berbagai perangkat hingga mencapai tujuan akhir.

Jenis-jenis Sistem Operasi Jaringan

Sistem operasi jaringan (NOS) adalah perangkat lunak yang dirancang khusus untuk mengelola jaringan komputer. Jenis-jenis NOS yang umum digunakan meliputi:

  • Linux-based NOS: Sistem operasi open-source yang sangat populer dalam dunia jaringan.
  • Unix: Awalnya dikembangkan untuk mainframe, Unix kini digunakan luas dalam berbagai jenis jaringan.
  • Microsoft Windows Server: Sistem operasi yang dirancang khusus untuk keperluan jaringan komputer oleh Microsoft.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Operasi Jaringan

Memahami kelebihan dan kekurangan sistem operasi jaringan adalah kunci untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya dan layanan dalam suatu jaringan komputer.

Kelebihan

Sistem operasi jaringan (NOS) memiliki beberapa kelebihan utama, yaitu:

  • Menghubungkan Perangkat: NOS memungkinkan komunikasi antara berbagai perangkat seperti komputer, printer, scanner, kamera, dan speaker.
  • Memudahkan Penambahan Perangkat: Proses penambahan perangkat client dan sumber daya lainnya menjadi lebih mudah dengan NOS.
  • Memantau Status Jaringan: NOS dapat memantau status dan fungsi elemen-elemen jaringan secara real-time.
  • Distribusi Program dan Update: NOS memfasilitasi distribusi program dan update software pada perangkat client dalam jaringan.
  • Server Stabil: NOS menyediakan server yang stabil dan terpusat untuk manajemen jaringan yang efisien.

Kekurangan

Sistem Operasi Jaringan (NOS) memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan:

  • Dukungan terbatas untuk perangkat keras.
  • Keterbatasan dalam dukungan perangkat lunak komersial.
  • Proses instalasi yang kompleks, terutama untuk perangkat lunak.
  • Memerlukan pelatihan khusus bagi pengguna awal untuk beradaptasi dengan Linux.

Memperdalam Penguasaan Terhadap Sistem Operasi Jaringan

Menguasai sistem operasi jaringan sering kali menemui kendala seperti dukungan terbatas untuk perangkat keras dan perangkat lunak, serta kompleksitas proses instalasi yang membutuhkan pelatihan tambahan. Namun, Sobat Digital tidak perlu khawatir. 

Untuk memperdalam pemahaman Kamu tentang topik ini, kami hadir dengan solusi Belajar Jaringan Komputer Online yang dirancang khusus untuk memudahkan. Dengan metode self-teaching melalui video pembelajaran yang lebih proper dibandingkan dengan kompetitor, Kamu dapat belajar tanpa beban tugas proyek. 

 

Desain By Ahfid Bahtiar