Tujuan Pembelajaran Bagi Peserta Didik
Tujuan Umum
Peserta didik memahami konsep dan fungsi DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) serta mampu menginstal, mengkonfigurasi, dan mengelola layanan DHCP Server dalam sebuah jaringan komputer.
Tujuan Khusus (Kompetensi yang Diharapkan)
Setelah mempelajari materi DHCP Server, peserta didik diharapkan dapat:
- Menjelaskan pengertian dan fungsi DHCP Server dalam jaringan.
- Menjelaskan cara kerja DHCP dalam memberikan alamat IP secara otomatis.
- Mengidentifikasi komponen dan parameter penting dalam konfigurasi DHCP (seperti IP pool, lease time, subnet mask, default gateway, DNS).
- Menginstal layanan DHCP Server pada sistem operasi jaringan (Linux/Windows Server).
- Mengkonfigurasi DHCP Server untuk membagikan alamat IP secara otomatis kepada client.
- Melakukan pengujian dan verifikasi terhadap layanan DHCP yang telah dikonfigurasi.
- Melakukan konfigurasi reservasi IP atau binding MAC Address (jika diperlukan).
- Melakukan troubleshooting dasar jika layanan DHCP tidak berjalan dengan baik.
.
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=EhR8GLt_roA
B. DHCP Server
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) dikenal sebagai arsitektur berbasis client-server. Hal ini dikarenakan komputer atau piranti yang memberikan IP Address disebut DHCP Server, sedangkan komputer atau piranti yang meminta IP Address disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian, DHCP diimplementasikan sebagai sistem pengalamatan atau pendistribusian yang secara otomatis memberikan IP Address kepada host/komputer atau client pada layanan TCP/IP yang memintanya.
Beberapa fungsi DHCP Server di antaranya mampu mendistribusikan IP Address secara otomatis kepada setiap client yang terhubung dengan jaringan komputer, memberikan kemudahan bagi seorang network administrator dalam mengelola jaringan komputer dalam hal alokasi IP address sehingga proses administrasi secara otomatis dan dalam satu kali kerja, serta membagikan IP Address secara statis kepada client yang terhubung ke jaringan komputer.
Namun demikian, DHCP Server memiliki kekurangan yaitu saat semua komputer IP bergantung pada server, sehingga jika server mati maka semua komputer akan disconnected dan saling tidak terhubung.
1. Prinsip Kerja DHCP Server
DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang disiapkan, disebut sebagai DHCP Pool, untuk didistribusikan kepada client yang disebut sebagai DHCP Client. Setiap client meminta alamat IP, server akan memilih alamat yang masih tersedia dan mengirimkan alamat itu dalam beberapa waktu ke client (biasanya secara otomatis). Misalnya sebuah host masuk ke jaringan maka client akan meminta kepada server untuk memberikan atau memperpanjang alamat IP yang baru.
2. Klasifikasi DHCP Server
Pada dasarnya, DHCP server sebagai sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "meminjamkan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya pada client-client yang memintanya. DHCP client meliputi sistem operasi yang melekat pada piranti lunak client. DHCP server memungkinkan client agar berkomunikasi dengan DHCP Server. DHCP server diklasifikasikan sebagai berikut:
a. DHCP Scope
DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan oleh DHCP server. Ini juga dapat dikonfigurasikan ke seluruh jaringan dengan menggunakan perencanaan konfigurasi DHCP. Seringnya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya DHCP Scope lease yang umumnya tidak melebihi 3 hari. DHCP Scope adalah zona di mana yang telah dirancang untuk mengalokasikan IP dinamis pada DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat awal yang dijadikan DHCP server harus sesuai dengan NIC client yang telah dikonfigurasi untuk alamat host dan subnet mask. Bila tidak dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.
b. DHCP Lease (Reservation)
DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau menggunakan Microsoft Management Console (MMC) untuk Windows 2000 ke atas).
c. DHCP Options
DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah client meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada client, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua client, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.
3. Manfaat Dari DHCP Server
Beberapa manfaat dari DHCP Server antara lain sebagai berikut:
- DHCP memungkinkan mengkonfigurasi secara otomatis, sehingga sangat mengurangi beban manajemen jaringan.
- DHCP dapat memberikan mekanisme bagi manajemen lokal untuk menyortir client TCP/IP pada internetwork. Misalnya parameter seperti route default dapat dikonfigurasi secara tersentralisasi tanpa harus mengunjungi tiap host dan melakukan perubahan secara manual.
- Dengan sebuah DHCP server DHCP dapat melayani beberapa client pada beberapa jalur dalam interwork.