Tujuan Pembelajaran File Server untuk peserta didik, yang mencakup pemahaman teori dan keterampilan praktik dalam konteks sistem operasi jaringan:
Tujuan Umum
Peserta didik memahami konsep, fungsi, dan cara kerja File Server, serta mampu menginstal, mengkonfigurasi, dan mengelola layanan File Server dalam jaringan komputer.
Tujuan Khusus (Kompetensi yang Diharapkan)
Setelah mempelajari materi File Server, peserta didik diharapkan mampu:
- Menjelaskan pengertian dan fungsi File Server dalam jaringan komputer.
- Menyebutkan jenis-jenis protokol File Server yang umum digunakan (seperti SMB/CIFS, NFS, FTP, SFTP).
- Menganalisis perbedaan File Server berbasis Windows (misalnya Samba) dan Linux.
- Menginstal layanan File Server pada sistem operasi jaringan (misalnya Samba di Linux atau File and Storage Services di Windows Server).
- Mengkonfigurasi File Server untuk berbagi folder atau file ke client dalam satu jaringan.
- Mengelola hak akses (permissions) pengguna terhadap file dan folder (read, write, execute).
- Mengatur direktori publik dan privat sesuai kebutuhan jaringan.
- Melakukan uji coba akses File Server dari client dan memverifikasi hasilnya.
- Melakukan troubleshooting jika terjadi kendala akses file dari client.
Pengertian File Server:
File server adalah sebuah komputer atau perangkat dalam jaringan yang berfungsi untuk menyimpan, mengelola, dan menyediakan akses ke file dan data bagi pengguna atau perangkat lain dalam jaringan tersebut. File server memungkinkan banyak pengguna untuk berbagi file secara terpusat, sehingga mempermudah kolaborasi, pengelolaan data, serta pencadangan (backup).
Fungsi File Server
File server menjadi jantungnya jaringan yang terdiri dari piranti komputer berkecepatan tinggi dengan media penyimpanan dan RAM yang besar, serta didukung dengan kartu jaringan super cepat. Setiap sistem operasi pada jaringan yang tersimpan dalam file server termasuk data dan berbagai aplikasi yang digunakan dalam sistem jaringan. Tugas file server terlihat kompleks, karena harus menyimpan sebuah informasi, lalu membagikannya ke seluruh komputer yang ada pada jaringan melalui sistem informasi dan komunikasi antara node-node pada jaringan. Misalnya mengelola pengiriman file dokumen atau pengolah kata dari workstation satu ke workstation yang lain, atau menerima email pada saat yang bersamaan dengan tugas lain. Terlihat bahwa tugas file server tidaklah ringan karena harus mengirimkan informasi dan menerima data secara cepat. Server menyimpan file, printer dan pelayanan lain untuk client.
Secara dasarnya, terdapat dua buah jenis file server yaitu sebagai berikut:
a. Server Non-Dedicated
Yaitu server yang selain berfungsi sebagai server juga bisa berfungsi sebagai workstation. Misalnya Microsoft Windows (NT Server, NT Workstation, 95/98), Mac OS/2, Unix, dan Linux.
b. Server Dedicated
Server dedicated sebagai server sejati. Hal ini digunakan untuk tidak bisa digunakan sebagai workstation. Hal ini digunakan untuk jenis server melalui sistem operasi jaringan yang khusus, misalnya Novell Netware.
Ciri-ciri File Server:
· Menyediakan ruang penyimpanan untuk file dan dokumen.
· Dapat diakses oleh beberapa pengguna dalam jaringan.
· Menggunakan protokol tertentu seperti SMB (Server Message Block) atau NFS (Network File System).
· Biasanya memiliki sistem keamanan seperti otentikasi pengguna dan kontrol akses
Karakteristik File Server
- Pusat Penyimpanan File (Centralized Storage)
File server menyimpan semua file dalam satu lokasi terpusat sehingga memudahkan manajemen data dan backup.
- Akses Bersama (File Sharing)
Banyak pengguna atau komputer dalam jaringan bisa mengakses file yang sama secara bersamaan sesuai dengan hak akses yang diberikan.
- Manajemen Hak Akses (Access Control)
Administrator dapat mengatur siapa saja yang boleh membaca, menulis, menghapus, atau memodifikasi file melalui sistem permission (izin akses).
- Terhubung dalam Jaringan
File server hanya bisa berfungsi optimal jika terhubung dengan jaringan lokal (LAN) atau jaringan yang lebih luas (misalnya VPN atau WAN).
- Keamanan Data
File server dilengkapi dengan mekanisme keamanan seperti otentikasi pengguna, enkripsi, dan firewall untuk melindungi file dari akses tidak sah.
- Kinerja Tinggi dan Kapasitas Besar
File server biasanya dilengkapi dengan perangkat keras yang lebih kuat seperti prosesor cepat, RAM besar, dan hard disk berkapasitas tinggi untuk menangani banyak permintaan akses secara bersamaan.
- Reliabilitas dan Backup
File server mendukung fitur backup dan pemulihan data secara rutin agar file tetap aman jika terjadi kerusakan atau kehilangan data.
- Kompatibilitas Multi-Platform
File server dapat melayani berbagai jenis sistem operasi client, seperti Windows, Linux, atau macOS, asalkan protokol file sharing (seperti SMB atau NFS) didukung.
Pengertian PDC (Primary Domain Controller):
PDC atau Primary Domain Controller adalah server utama dalam sebuah jaringan domain yang bertugas mengelola proses otentikasi dan validasi terhadap pengguna (user) yang ingin mengakses sumber daya jaringan, seperti file, printer, atau aplikasi. PDC akan memverifikasi username dan password setiap kali user mencoba login ke jaringan, dan menentukan hak akses pengguna terhadap berbagai layanan atau perangkat dalam domain tersebut.
Fungsi Utama PDC:
- Menyimpan dan mengelola database akun pengguna (username, password, hak akses).
- Melakukan validasi login terhadap user pada jaringan domain.
- Mengatur akses ke sumber daya jaringan secara terpusat.
- Berinteraksi dengan server cadangan (BDC - Backup Domain Controller) untuk keandalan sistem.
FTP Server
File Transfer Protocol (FTP) sebagai salah satu protokol paling tua yang ada dan masih digunakan sampai saat ini. FTP berfungsi untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang menggunakan TCP koneksi bukan UDP. Hal ini dikarenakan proses kerja FTP dalam melakukan komunikasi data berjalan pada port 21 dan menggunakan protokol TCP (Transmission Control Protocol). FTP server digunakan pada topologi jaringan dengan arsitektur client-server. FTP Server dalam menjalankan software untuk memberikan layanan tukar menukar file di mana server tersebut selalu siap memberikan layanan FTP apabila mendapat permintaan (request) dari FTP client. Setelah terhubung dengan FTP server, maka FTP Client dapat mendownload, meng-upload, me-rename, men-delete, dan lain-lain sesuai dengan permission yang diberikan oleh FTP server.
Metode-metode yang diterapkan dalam perintah FTP Server yaitu User Authentication Login dan Anonymous Login. User Authentication Login merupakan metode yang umum digunakan. Dengan metode tersebut FTP server akan meminta username dan password kepada pengguna yang ingin masuk ke dalam sistem FTP Server. Sedangkan metode Anonymous login adalah sebuah metode yang dapat digunakan tanpa adanya username dan password. Username secara umum hanya berisi kata ‘anonymous’ dan password berisi email. FTP server adalah untuk tujuan transfer, seperti menyelesaikan indirect user multiple connect, memberikan data integral dan prioritas yang besar, dan untuk menyediakan transmisi yang reliable dan efisien.
Prinsip Kerja FTP
Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori, mengubah modus pengiriman antara biner dan ASCII, men-upload file ke FTP Server, serta men-download berkas dari FTP Server. Sebuah FTP Client diterjemahkan sebagai aplikasi yang dapat mengantarkan perintah-perintah ke sebuah FTP Server. Sementara FTP Server sebagai sebuah service daemon yang berjalan di atas sebuah komputer yang akan memproses perintah-perintah dari sebuah FTP Client. Sebuah FTP Server diakses menggunakan Universal Resource Identifier (URI) dengan menggunakan format ftp://namauser. FTP menggunakan protokol Transmission Control Protocol (TCP) untuk komunikasi data antara client.
Metode-metode yang diterapkan dalam perintah FTP Server yaitu User Authentication Login dan Anonymous Login. User Authentication Login merupakan metode yang umum digunakan. Dengan metode tersebut FTP server akan meminta username dan password kepada pengguna yang ingin masuk ke dalam sistem FTP Server. Sedangkan metode Anonymous login adalah sebuah metode yang dapat digunakan tanpa adanya username dan password. Username secara umum hanya berisi kata ‘anonymous’ dan password berisi email. FTP server adalah untuk tujuan transfer, seperti menyelesaikan indirect user multiple connect, memberikan data integral dan prioritas yang besar, dan untuk menyediakan transmisi yang reliable dan efisien.
Fungsi FTP Server
1. Mengirim dan menerima file antar komputer dalam jaringan.
2. Mengatur hak akses file, seperti membaca, mengubah, menghapus, dan mengganti nama file sesuai dengan hak pengguna (permission).
3. Menyediakan akses file secara remote, memungkinkan pengguna untuk mengakses file di server dari lokasi berbeda.
4. Mengelola file secara efisien antara banyak pengguna dalam suatu jaringan.
Cara Kerja FTP Server
1. Client FTP mengirim permintaan koneksi ke FTP Server.
2. Server akan memverifikasi identitas pengguna (melalui username dan password, atau anonymous login).
3. Setelah terhubung, client dapat melakukan berbagai tindakan file seperti:
o Download file dari server.
o Upload file ke server.
o Rename atau mengganti nama file.
o Delete atau menghapus file.
o Membuat direktori atau folder baru.
4. Semua proses ini dilakukan berdasarkan permission atau hak akses yang diberikan oleh administrator FTP server.
Kelebihan FTP Server
· Transfer file berukuran besar menjadi lebih mudah.
· Dapat digunakan secara remote (jarak jauh).
· Mendukung banyak pengguna.
· Bisa dikonfigurasi agar aman (menggunakan FTPS atau SFTP).
Kekurangan FTP Server
· Versi standar FTP tidak terenkripsi, sehingga rentan terhadap penyadapan.
· Perlu konfigurasi hak akses dan keamanan tambahan.
· Tidak cocok untuk transfer data yang sangat sensitif tanpa pengamanan ekstra.